EXTENSIVE READING DENGAN GALLERY WALK MENUMBUHKAN
BUDAYA BACA
Oleh
YULI ARISANDI, M.Pd
Budaya membaca adalah salah satu bentuk
pengintegrasian literasi di sekolah. Literasi mengarahkan peserta didik untuk
menguasai keterampilan abad 21 atau yang dikenal dengan istilah 4C yaitu creative, critical thinking, communicative
dan collaborative.Dalam pembelajaran, hal ini sesuai yang diingankan oleh kurrikulum 2013 yaitu pembelajaran tidak
hanya mentransfer materi tapi melibatkan peserta didik secara aktif, guru hanya
memfasilitasi. 4C merupakan jenis softskill
yang pada implementasi keseharian jauh lebih bermanfaat dibanding penguasaan
hard skill. 4C sangat penting karena abad 21 berkembang dengan sangat cepat dan dinamis.
Gerakan literasi sekolah menuntut peserta didik untuk
mampu mengakses, memahami dan menggunakan sesuatu secara cerdas melalui
berbagai aktifitas antara lain membaca, melihat, menyimak, menulis dan atau
berbicara. Peserta didik dari sekolah dasar yang terbiasa didampingi dalam belajar dan senantiasa
difasilitasi kebutuhannya, bila hanya mengandalkan pembelajaran konvensional
yang mana guru sebagai pusat pembelajaran membuat mereka kurang kreatif,
berpikir kurang kritis, tidak begitu komunikatif dan kemampuan untuk bekerja
sama kurang. Model pembelajaran atau strategi khusus sangat diperlukan di
sekolah dasar untuk memicu dan memacu
kreatifitas, berpikir kritis, kommunikasi dan kerjasama.
Kegiatan literasi di sekolah dasar diharapkan dapat
menunjang pembelajaran di kelas. Pada saat pembelajaran seringkali guru
mengalami kesulitan dalam pengaturan waktu. Materi terkadang tidak habis sesuai
dengan alokasi waktunya. Oleh karena itu perlu dilakukan cara cerdas melalui
suatu kegiatan diluar jam pelajaran yang dapat membantu mata pelajaran dikelas
sehingga peserta didik dapat mengembangkan 4C untuk memahami pelajaran di
sekolah, materi pelajaran pun selesai tepat waktu bahkan pembelajaran bisa
dikembangkan dengan optimal sehingga peserta didik mendapatkan manfaat yang
lebih banyak melalui pembelajaran yang bermakna. Kegiatan di luar jam pelajaran
bisa dilakukan di perpustakaan sekolah atau melalui sumber lain yang banyak
menyediakan materi sesuai dengan mata pelajaran yang ditentukan guru untuk membantu
pembelajaran dikelas supaya lebih efektif.
Kegiatan sesuai dengan gerakan literasi sekolah bisa
dengan kegiatan membaca, melihat, menyimak, menulis atau berbicara tapi dalam
hal ini diambil dari kegiatan membaca. Tujuannya adalah untuk menumbuhkan
budaya baca dilingkungan sekolah dasar disamping membantu guru menyelesaikan
materi pelajaran atau memperdalam pengetahuan peserta didik atau bisa juga
sebagai materi penguatan diakhir semester. Selanjutnya peserta didik dapat
mengekpresikan pengetahuan yang didapat dengan proses 4C nya menjadi suatu
karya sederhana yang dipajang dan siap di presentasikan kepada peserta didik
lain melalui gallery walk di kelas. Extensive reading dilanjutkan Gallery Walk di diharapkan dapat mengembangkan kemampuan 4C untuk
menumbuhkan budaya membaca di sekolah dasar.
Extensive Reading (membaca ekstensif) adalah kegiatan yang
memberi kesempatan kepada peserta didik untuk membaca banyak bacaan di luar kelas. Melalui membaca ekstensif, peserta
didik mendapat manfaat: membaca untuk kesenangan (reading for enjoyment), menerapkan keterampilan membaca yang dipelajari dalam
‘membaca intensif’ di kelas, mendapatkan input bahasa
(kosa
kata, tata bahasa, struktur teks dll), membangun kecintaan dan
kebiasaan membaca dan memperluas wawasan. Ciri-ciri materi bacaan yang bisa dipakai dalam
membaca ekstensif di sekolah dasar adalah teks dengan beragam topik dan genre
(teks untuk
mapel bahasa Indonesia biasanya lebih dominan tapi tidak menutup untuk mapel
yang lain), teks menggunakan kalimat yang sederhana, bukan majemuk teks, menggunakan frasa yang pendek dan teks tidak berisi terlalu banyak kosa kata baru
(menggunakan high frequency words). Cara mendapatkan bahan bacaan untuk membaca ekstensif
adalah: sumber belajar yang di dapat di perpustakaan sekolah, guru dan murid membuat sendiri (dari buku, majalah,
koran atau sumber yang lain yang pernah di baca atau dimiliki), murid saling bertukar
bacaan yang dimiliki, mengadopsi bahan bacaan
dari internet dan mengadaptasi bahan bacaan dari internet.
Untuk mengikat atau mengembangkan pengetahuan yang
didapat dari bacaan, peserta didik membuat suatu karya yang nantinya dipamerkan
dalam sebuah galeri di kelas. Gallery
yaitu pameran, dimana didalamnya terdapat kegiatan untuk memperkenalkan karya,
produk atau gagasan ke masyarakat, dalam hal ini karena di sekolah dan
khususnya di ruang kelas tentunya dengan dipamerkan kepada teman-teamnnya
sendiri. Kegiatan gallery ini bisa
menumbuhkan kebanggaan baik itu karya atau produk yang dipajang maupun untuk
menunjukkan pemahaman, gagasan dan cara pandangnya terhadap apa yang
dipelajarainya dari suatu bacaan. Karya atau produk yang dipajang bisa berupa tabel,
grafik, flip chart, poster, mind mapping, picture series, kartun,
komik dan lain-lain tergantung mata pelajaran dan materi yang diambil.
Sedangkan walk berarti berjalan atau
melangkah. Jadi, gallery walk artinya
berjalan menuju ke pameran.
Gallery Walk (kunjungan galery) adalah cara untuk mengingat
dan menilai apa yang telah peserta didik pelajari. Ini merupakan salah satu
model dari pembelajaran cooperative
learning, jadi tugas pada model pembelajaran galery walk dilaksanakan secara berkelompok. Keuntungan metode
kooperatif diantaranya peserta didik
diajari untuk percaya pada gurunya, peserta didik di dorong untuk mampu
berfikir, mencari informasi dari sumber lain, belajar dari peserta didik lain,
mengungkapkan ide dan menghormati atau menghargai perbedaan.
Tujuan
model pembelajaran gallery walk adalah
agar para anggota kelompok bisa berkontribusi dan mendengarkan pemikiran dan
pandangan kelompok atau anggota yang lainnya. Daya emosional dan daya ingat
peserta didik ditingkatkan untuk mendapatakan pengetahuan baru jika melihat secara langsung karya atau hal-
hal yang berhubungan dengan bacaan yang pernah peserta didik baca. Gallery diciptakan setelah peserta didik
selesai membaca dan membuat karya yang berhubungan dengan bacaan. Sebelum pembuatan karya untuk galeri, peserta didik
dapat mengkonsultasikan kira-kira karya apa yang bisa dibuat untuk sumber
belajar yang dibaca kelompoknya. Dalam
kegiatan gallery walk peserta didik
melakukan delapan aktifitas yang meliputi visual
(melihat), oral (berbicara), listening (mendengar/menyimak), drawing (menggambar), motor (bergerak), mental dan emosional.
Aktifitas tersebut sangat dibutuhkan untuk perta didik sekolah dasar untuk
meningkatkan kemampuan dan kecerdasan otak dan kemampuan motorik halus maupun
kasarnya.
Tujuan kegiatan extensive reading dengan gallery
Walk antara lain membuat peserta didik termotivasi untuk membaca,
memfokuskan dan mengarahkan pada topik dan
materi yang dibahas, memberi kesempatan peserta didik, menunjukkan pemahamannya
tentang pengetahuan yang dipelajari, peserta didik menemukan hal yang lebih
dalam dari pengetahuan yang diperolehnya, memungkinkan peserta didik untuk
mengembangkan pengetahuan dan keterampilannya (berpikir kritis, meneliti, berkomunikasi dan kerja sama, peserta didik punya kemampuan
memilah, mengolah dan menyajikan informasi dan pengetahuan baru yang diperoleh
dari sumber belajar, memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk berkreasi
dan berkarya serta menentukan sendiri cara mendemonstrasikannya dari pengetahuan
yang diperolehnya. (pemahaman, keterampilan, sikap dan nilai).
Langkah-langkah pembelajaran extensive reading dengan gallery
Walk: 1) Peserta didik dalam satu kelas dikelompokkan yang masing-masing kelompok terdiri 4 orang. 2) Guru menjelaskan ruang lingkup
materi yang di bahas dan tugas yang harus dikerjakan oleh peserta didik. 3) Guru
membagi tugas membaca teks kepada masing- masing kelompok dengan materi yang
berbeda-beda atau materi sama tapi tema yang berbeda-beda 4) Tiap kelompok
mendiskusikan tugas yang guru berikan dibawah bimbingan guru 5) Tugas membaca dilaksanakan diluar jam
pelajaran di sekolah 6) Peseta didik
mengisi daftar kosa kata yang mudah dan yang sukar, kemudian menuliskan teks
yang dibaca kategori pendek, sedang atau panjang, dan mengomentari kesan
terhadap buku/ teks yang dibaca misalkan sangat sesuai, sesuai, kurang sesuai,
tidak sesuai dengan materi yang ditugaskan apa tidak dan terakhir membuat
produk bisa dalam bentuk flip charts, tabel, grafik,mind mapping, picture
series, kartun, komik dll (secara
sederhana) yang mewakili isi dari teks yang dibaca.7) Produk di tempel di kertas
warna kemudian di pajang 8) dua perwakilan kelompok mengunjungi gallery kelompok lain dua anggota
kelompok tetap tinggal untuk presentasi (menjelaskan) setiap kali dikunjungi
oleh kelompok yang lain dan selama kunjungan gallery diperbolehkan saling memberi kritik dan masukan.
Kelebihan extensive
reading dengan gallery walk
adalah: mengembangkan budaya membaca di sekolah dasar, mengembangkan 4C (communicative, colaborative, critical
thinking dan creative), membiasakan peserta didik untuk belajar menghargai
dan mengapresiasi hasil karya orang lain, mengaktifkan fisik dan mental peserta
didik, dan membantu guru menguatkan materi pelajaran. Kegiatan Extensive reading dengan Gallery
Walk dapat mengembangkan kemampuan
4C untuk menumbuhkan budaya baca di sekolah dasar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar